Pages

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Kamis, 07 Februari 2013

INDUSTRIAL PRACTICE IN PT.SINAR SOSRO GRESIK


1. Komoditas Perusahaan
 Teh
Kata “tea” atau teh berasal dari bahasa Cina “tay”, dan sejak lama dianggap sebagai obat. Teh berasal dari Cina sekitar tahun 2700 Sebelum Masehi, kemungkinan disebabkan oleh kebutuhan memasak air untuk minum karena alasan kesehatan. Jepang telah mulai mengembangkan penanaman teh sekitar 800 Masehi dan Jepang merupakan satu-satunya negara yang mengembangkan “tea ceremony” dengan menggunakan “green tea” sebagai bagian dari tradisi sosial dan agama (Winarno, 1993).
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman semak Camellia sinensis dengan air panas (Anonymous, 2008). Produk teh Indonesia terdiri dari 2 macam yaitu teh hitam dan teh hijau.  Perbedaan kedua teh tersebut disebabkan oleh perbedaan cara pengolahannya dan mesin peralatan yang digunakan. Pada proses pengolahan teh hitam, memerlukan proses fermentasi (oksidasi enzymatis) selama 2-4 jam, sedangkan daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan disangrai di atas wajan panas). (Anonymous, 2007). 
Tanaman Teh semakin berkembang menjadi tanaman perdagangan, maka jenis tanaman Teh juga berkembang menjadi beraneka ragam. Keragaman ini adalah hasil dari penyilangan berbagai jenis tanaman Teh serta pengaruh tanah dan iklim yang menghasilkan hasil panen yang berbeda hingga saat ini, seluruh dunia kurang lebih terdapat 1.500 jenis Teh yang berasal dari 25 Negara yang berbeda. Jenis teh pada dasarnya hanya terdiri dari 3 kelompok utama yaitu teh hitam,teh hijua dan teh olong.
Dan berikut teh yang digunakan dalam produksi teh perusahaan kami:
1.   Black Tea ( Teh Hitam ) 




Teh Hitam adalah jenis Teh yang dalam pengolahannya, melalui proses fermentasi secara penuh. Air seduhannya berwarna merah kekuning-kuningan, aromanya harum dan berasa kuat. Pada dasarnya, pengolahan teh hitam melalui tahap-tahap proses, yaitu pengangkutan pucuk segar, pelayuan, penggilingan dan sortasi basah, fermentasi, pengeringan, sortasi kering, penyimpanan, serta pengemasan. ( Nazaruddin, 1993 )
2.  Green Tea ( Teh Hijau 


Teh Hijau adalah  jenis teh yang  tidak mengalami proses fermentasi akan tetapi mengalami proses pengeringan dan penguapan daun yang sedikit lebih lama. Studi terbaru yang dilakukan terhadap potensi teh adalah peranannya membantu menurunkan berat badan. Para peneliti melakukan pengukuran 24 jam energi expenditure pada subjek yang diberi kafein (50 mg), ekstrak teh hijau (50 mg kafein dan 90 mg Epigalo katekin galat), serta placebo. Dari penelitian tersebut, teh hijau diketahui mempunyai potensi sebagai thermogenensis sehingga mampu meningkatkan pembakaran kalori dan lemak yang berimplikasi terhadap penurunan berat badan. Polyfenol teh, menghambat aktivitas lipolisis dari lipase gastrik dan lipase pankreas sehingga pencernaan lemak dihambat, dan tidak dapat diserap oleh usus halus sehingga dikeluarkan bersama dengan feces ( Winarti,2010).
        Dasar yang digunakan untuk menentukan kualitas teh hijau adalah :
- Warna teh kering   : Hijau muda dan hijau kehitaman
- Aroma                   : Wangi sampai kurang wangi, tidak apek
                                                - Seduhan                : Jernih,sedikit berwarna hijau atau kekuning-kuningan.
            - Rasa                      : sedikit pahit dan lebih sepet dibanding teh hitam.(Nazaruddin,1993)

3.  Teh Oolong 

Teh yang mengalami proses oksidasi yang dihentikan di tengah – tengah antara teh hijau dan teh hitam dan biasanya memakan waktu 2-3 hari. (Winarti, 2010). Dengan kata lain, Teh Oolong merupakan teh yang diproses secara semi fermentasi (semi oksidasi enzimatis) karena hanya setengah difermentasi, bagian tepi daunnya berwarna kemerahan sedang bagian tengah daunnya tetap hijau. Rasa seduhan teh oolong lebih mirip dengan teh hijau, namun warna dan aromanya kurang kuat dibandingkan teh hitam.
Menurut Setiawati dan Nasikun (1991), beberapa zat yang terkandung dalam teh, dapat dilihat dalam Tabel 2.
Tabel 2. Zat-zat yang terkandung dalam daun teh
KOMPONEN
PERSENTASE (%)
Air
Bahan Nitrogen
Theine (cafein)
Minyak eteris
Lemak,hijau daun,dan lilin
Dekstrin
Tannin
Pektin
Serat
Abu
Jumlah total
9,5 %
24,50%
3,58%
0,68%
6,39%
6,44%
15,65%
16,02%
11,58%
5,65%
100%
Sumber: Harler  (1980)
Teh merupakan function food mengingat khasiat dan potensi yang terkandung didalam teh dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan merupakan sumber zat gizi. Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekhin. Pada daun teh segar, kadar katekhin bisa mencapai 30 % dari berat teh kering.
Daun teh unggulan mengandung senyawa bioaktif Polyfenol yang mengandung senyawa Flavonoid, Tannin, Kafein dan Asam Fenalat juga mengandung vitamin B1, B2, C, E dan K serta kaya mineral Fluor, Mangan, Kalsium, Potasium, dan Kalium. Senyawa Katekhin yang berada dalam senyawa Flavonoid mengandung Epikatekin, Epikatekin Galat, Epigalo Katekin, Epigalo Katekin Galat dan Quercetin.

Tabel 3. Komposisi polyphenol teh hijau dan teh hitam
Komponen
Teh hijau (mg %)
Teh hitam (mg %)
Catechin
210
63
Flavonoles
14
21
Thearubigins
0
28
Underfined
266
273
Kafein
45
50
Sumber : International Symposium on health and tea,1998


 Air 
Air merupakan komponen terbesar dalam minuman ringan, yaitu sekitar 86–92%. Air yang digunakan harus mempunyai standar kualitas yang baik. Air yang baik untuk pembotolan harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, bebas dari mikroorganisme, dan  memenuhi syarat-syarat tertentu. Air yang mengandung bahan-bahan tersuspensi tidak mudah dikarbonasi, dan minuman yang dibuat dari jenis air tersebut menjadi hambar. Secara ideal air yang diperlukan untuk minuman ringan harus jernih, cerah, bebas dari warna, bau, rasa, dan bebas sama sekali dari bahan organik (Winarno, 1996).
Tidak semua air digunakan untuk air minuman. Oleh karena itu sebelum digunakan, air perlu diolah terlebih dahulu. Pengolahan yang umum dilakukan adalah klorinasi, koagulasi, sedimentasi, penyaringan pasir, dan karbon aktif. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan air yang benar-benar murni dibanding dengan air yang biasa digunakan. Diharapkan dengan cara ini akan didapatkan minuman dengan flavor yang normal dan berkualitas tinggi (Belitz and Grosch, 1999).
Gula 
Gula pasir biasanya berasal dari bit atau tebu yang dalam industri biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa. Sukrosa adalah oligosakarida yang mempunyai  peranan penting dalam pengolahan makanan (Winarno, 1997).
Gula dalam bentuk sukrosa, glukosa, gula invert biasa digunakan dalam berbagai teknik pengawetan makanan karena daya larutnya yang tinggi dan kemampuan mengurangi kesetimbangan relatif (ERH) yang baik serta daya ikat airnya (Luthony, 1993).
Gula digunakan sebagai pengawet dan lebih efektif bila dipakai dengan tujuan menghambat pertumbuhan bakteri. Sebagai bahan pengawet, pengunaan gula pasir minimal 3% atau 30 gram/kg bahan (Supardi, 1999).
Sukrosa atau gula dikenal sebagai bubuk sweetener, yaitu bahan pemanis yang biasanya digunakan dalam jumlah banyak. Sukrosa (C12 H22O 11) membentuk kristal keras anhydrous dalam bentuk monokotil, yang mempunyai sumbu asimetris berbeda panjangnya, mempunyai densitas 1,609 g/cm2, berat molekul 342, berat jenis 1,033 sampai 1,106. sukrosa mempunyai sifat sedikit higroskopis dan mudah larut dalam air, semakin tinggi suhu, kelarutan semakin besar.Kristal sukrosa yang berhubungan langsung dapat menyerap uap air sampai 1% dari berat sukrosa. (Sudarmanto, 1991)
Gula pada minuman teh berfungsi sebagai pengawet karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri serta sebagai pembentuk karakteristik dari jenis teh tertentu yang sesuai, dimana proses sebelumnya dalam produksinya gula dibuat menjadi sirup (rohdiana, 2006)
2.Penanganan Quality Control PT. Sinar Sosro Gresik
       Penanganan Quality control di perusahaan ini dimulai dari bahan baku. Bahan baku terdiri dari air, the dan gula. Air yang digunakan diolah sendiri oleh pabrik. Air yang akan digunakan untuk proses produksi harus mempunyai kualitas yang bagus. Sehingga dalam pengolahan air sumur dilakukan pengawasan di setiap proses pengolahan air.Bahan baku air merupakan CCP terhadap bahan baku. Jika bahan baku bagus maka produk akhir akan bagus pula, dan apabila bahan baku jelek maka kualitas produk akan jelek.
            Bahan Baku lain seperti gula dan teh oleh QC bagian incoming dilakukan analisa terhadap bahan-bahan tersebut. Apakah sesuai dengan persyaratan penerimaan bahan perusahaan tersebut atau tidak. Jika bahan yang tidak sesuai standar lolos dalam proses produksi maka dapat mempengaruhi kualitas produk.
           Selama proses produksi, produk senantiasa dipantau agar tidak terjadi titik kritis yang fatal. Petugas field inspector setiap kali mengambil sample untuk di analisa. Produk yang sudah dikemas dilakukan karantina untuk menguji ketahanan produk sebelum di pasarkan.
           Bahan baku air maupun produk dilakukan pengawasan dengan menganalisa berdasarkan parameter yang tersedia agar hasil analisa sesuai standar yang sudah ditentukan.
           Penanganan produk jadi meliputi produk karantina dan produk BS.Saat dilakukan karantina. Mutu produk ditentukan oleh parameter uji mikrobiologi, panel test dan uji inkubasi.
    Adapun secara rinci bagian - bagian dari department QC adalah :
1.         QC incoming Material
·         Memantau kualitas bahan baku dan bahan kemas pada setiap kedatangannya.
·         Menganalisa bahan kemas dan juga bahan baku untuk proses produksi
·         Melakukan penyetandaran atau kalibrasi alat.
2.       QC mikrobiologi
·         Menganalisa hasil inkubasi produk
·         Menganalisa hasil inokulasi produk
3.       QC analist
·         Menganalisa produk untuk proses produksi
·         Menyetandartkan produk
4.        QC Field Inspector
·         Melakukan pengontrolan kualitas produk selama proses.
·         Melakukan pengiriman produk ke gudang barang jadi.
·         Melakukan karantina produk.
·         Melakukan pengecekan produk sebelum di karantina.

3.Penanganan limbah Perusahaan tempat PI
       Perusahaan sosro yang memproduksi di bidang minuman menghasilkan buangan atau hasil samping berupa limbah. Limbah dihasilkan dari proses produksi maupun produk reject (produk ditolak ). Di perusahaan ini, limbah yang dihasilkan terdiri dari limbah padat, cair dan gas.
Limbah Padat
Limbah padat perusahaan dihasilkan dari proses produksi yaitu ampas teh. Selain dari itu, limbah dari kemasan produk seperti botol PET, dan paper juga dihasilkan dari proses pemusnahan produk reject.
Penanganan limbah padat yang berupa ampas teh, oleh perusahaan dimanfaatkan untuk pupuk tanaman perusahaan.
Penanganan limbah padat yang berupa kemasan ( botol PET, paper dan karton ), perusahaan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mendaur ulang kemasan tersebut.
Limbah Cair
Limbah cair merupakan limbah terbanyak yang dihasilkan oleh perusahaan. Terutama berasal dari proses produksi. Limbah cair ini ditangani langsung oleh perusahaan dengan memanfaatkan bak unit pengolahan limbah ( UPL ). Dimana merupakan suatu unit yang terdiri dari bak-bak dan proses yang berfungsi mengolah limbah agar tidak mencemari lingkungan.
Adapun bagian-bagian UPL dan fungsinya adalah sebagai berikut :
Instalasi penanganan limbah air meliputi :
1. Bak Equalisasi I dan Equalisasi II, untuk menstabilkan aliran limbah yang akan
dimasukkan ke dalam instalasi penanganan limbah
2. Main Pump, untuk memompa limbah ke dalam instalasi pengolahan limbah
3. Bak Aerator I dan Aerator II,untuk tempat fermentasi bakteri Aerob / lumpur aktif
dengan supplay oksigen dari Blower
4. Bak Clarifier I dan Clarifier II,untuk memisahkan antara bakteri yang sudah
terbentuk lumpur dengan cairan yang sudah difermentasikan
5. Scrapper I dan Scrapper II, untuk mengumpulkan bakteri lumpur aktif menuju pipa
penghisapan pada bak Clarifier
6. Tangki Nutrient, sebagai penampung dan pelarut Urea maupun TSP serta
mengalirkannya kedalam bak Aerator
7. Devider I dan Devider II, sebagai pengatur seberapa banyak lumpur aktif yang
harus dikembalikan ke Aerator dan seberapa banyak yang harus dibuang
8. Spray Pump, untuk memecahkan busa yang terbentuk pada permukaan bak Aerator
9. Sludge Pump, untuk mengembalikan lumpur aktif dari bak Clarifier ke dalam bak
Aerator
10. Blower, untuk memompakan udara ke dalam bak Aerator yang berisi limbah guna
pemenuhan kebutuhan oksigen dalam proses fermentasi bakteri Aerob

Limbah yang akan diolah masuk ke dalam bak UPL. Limbah distabilkan dalam bak equalisasi dan dialirkan ke bak aerasi 1. Aerasi ini sebagai tempat pengolahan limbah yang dilakukan fermentasi oleh bakteri.Setelah diolah limbah dialirkan ke bak clarifier untuk dipisahkan antara selat aktif dengan cairan.Selat aktif akan dikembalikan ke aerasi 1 melalui bak defider dan cairan akan diolah ke bak aerasi 2 dan clarifier 2 dengan proses yang sama.Cairan limbah yang sudah diolah dialirkan ke bak indicator untuk mengetahui apakah air limbah berbahaya atau tidak.Indikator yang digunakan adalah ikan.Jika aman, ikan akan hidup dan apabila tidak aman ikan akan mati. Apabila air limbah aman maka bias diolah lagi atau dibuang ke saluran akhir ( sungai ).
Limbah Gas
Limbah gas dihasilkan dari proses produksi yang didalamnya terdapat proses pembakaran. Hasil buangan gas atau asap dari perusahaan ini tidak berbahaya karena bahan bakar yang digunakan tidak menimbulkan bahaya dan terbilang sederhana dibanding dengan yang menggunakan bahan bakar batu bara. Biasanya hasil buangan berupa asap dari pemanasan boiler dan pembakaran lain misal dari asap forklift. Penanganan limbah gas tidak dilakukan secara khusus hanya dibuatkan cerobong asap untuk limbah gas hasil produksi.
4.Sistem pemasaran produk perusahaan tempat PI
          Dalam pengembangan bisnisnya, PT. SINAR SOSRO telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol kosong (returnable glass bottle).

Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga tingkat :
(1)  Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
(2) Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen
(3) Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP).
·         DA tidak hanya menunggu pembeli dating ke tempatnya, tapi juga mendistribusikan produk hingga tingkat pengecer.
·          DP hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya.
·          Adapun untuk level pengecer, Sinar Sosro menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan, institusi (koperasi), dan end user.
 Selain itu, produk PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan Amerika. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. 
5.Produk Hasil Olah & Sasaran Pemakai lokal/import/export perusahaan tempat PI
       PT. Sinar sosro berkonsentrasi pada minuman teh dalam kemasan. Perusahaan induk ini mempunyai beberapa pabrik, salah satunya adalah pabrik Gresik. Setiap pabrik mengolah jenis produk yang berbeda- beda. Untuk pabrik yang berada di Gresik, produk yang dihasilkan yaitu teh botol sosro kemasan tetra, fruit tea genggam dan fruit tea PET.

1.       Teh botol kemasan tetra
Teh ini dikomposisikan sama dengan teh botol sosro, hanya saja ada modifikasi kemsannya. Kemasannya tidak menggunakan botol kaca, tetapi menggunakan kemasan tetra( tetrapack) 
2.       Fruit tea genggam
Fruit tea genggam adalah produk minuman teh rasa. Variasi rasa meliputi rasa apel, blackcurrant, jambu biji,dsb.Produk ini merupakan pelopor minuman yang diorientasikan untuk kalangan muda.
3.       Fruit tea PET
Fruit tea PET adalah produk fruit tea yang dikemas menggunakan kemasan botol plastik PET. Produk ini juga dikemas dengan berbagai rasa.
      Distribusi Sosro, khususnya untuk produk andalannya Teh Botol Sosro, tergolong unik, karena tidak berfokus di satu tempat tapi merambah ke semua kalangan baik tua, muda, menengah-atas maupun menengah-bawah. Tidak heran dengan mudahnya di mana-mana dapat ditemukan produk ini. Di kaki lima, warung makan, warteg, nasi padang, restoran, bahkan sekarang McD, kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan, institusi (koperasi), dan end user.
 Selain itu, produk PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan Amerika.
6.HRD & Standar Pegawai perusahaan tempat PI
    Bagian perusahaan yang bertanggung jawab mengenai koordinasi dan pengawasan terhadap para pegawai maupun karyawan pabrik dan kegiatan yang bersifat umum adalah bagian personalia dan umum.
    Manager Personalia dan Umum, bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke luar maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya bagian personalia dan umum adalah sebagai berikut:
a. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.
b. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing  departemen.
c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian.
e. Mengerjakan administrasi kepegawaian.

   Bagian personalia juga disebut dengan HRD ( Humans Relation Development ) yaitu berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia atau karyawan.
   Jumlah karyawan PT. Sinar Sosro Gresik sampai saat ini berjumlah 207,dan sebagian besar terdiri dari karyawan laki-laki.
Jam kerja dalam setiap minggunya adalah 6 hari jam kerja. Dengan jam kerja 8 jam per hari.
   PT. Sinar sosro gresik tidak menggunakan sistem Outsourching, tetapi masih berlaku model karyawan tetap.Prosedur pengangkatan pegawai meliputi kegiatan berikut :
1. Karyawan yang telah lolos tes penerimaan kerja wajib melaksanakan training atau pelatihan selama 6 bulan
2. Setelah dilakukan Training karyawan, selanjutnya diangkat sebagai karyawan tetap.
7.Pola kerjasama dan anak binaan usaha dari perusahaan tempat PI
      PT. Sinar Sosro melakukan beberapa kerjasama dengan konsumen dan organisasi lain yaitu :
      Tahun 2008 mengadakan program renovasi kantin sekolah di 12 sekolah seluruh indonesia
      Tahun 2011 bekerjasama dengan kemdiknas, BPOM dan yayasan sukma media group membentuk program Sekolah Sehat Sosro di 12 sekolah untuk periode 2011
PT SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA (Grup Rekso). Bahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO disuplai oleh PT. GUNUNG SLAMAT, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
·         Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
·         Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
·         Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
·         Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
·         Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
·         Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
·         Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan :
PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah The botol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus,Country Choice dan Air Minum Prim-A. Perusahaan ini memiliki 10 pabrik yaitu :
1.      Pabrik Medan
2.      Pabrik Palembang
3.      Pabrik Pandeglang
4.      Pabrik Cakung
5.      Pabrik Tambun
6.      Pabrik Cibitung
7.      Pabrik Ungaran
8.      Pabrik Mojokerto
9.      Pabrik Bali
10.     Pabrik Gresik
PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko. 
8.Kepedulian terhadap lingkungan sekitar Perusahaan tempat PI
           PT. Sinar sosro telah lama dikenal oleh masyarakat indonesia akan produk minuman teh yang praktis sejak dulu. Kepeduliannya terhadap masyarakat terutama masyarakat lingkungan sekitar pabrik sangat ditonjolkan. Baik dalam masalah pendidikan, kesejahteraan pegawai maupun sosial. PT. Sinar sosro gresik dibawah perusahaan Rekso Grup selama bertahun-tahun memberikan bentuk- bentuk kepedulian sosial lingkungan seperti rekruitmen karyawan dari lingkungan sekitar, beasiswa pendidikan kepada anak pekerja dan kegiatan sosial- sosial lainnya 
            1.  Rekruitmen
                Kepedulian Sosro berawal dari pengentasan pengangguran di   lingkungan sekitar melalui perekrutan pekerja dari masyarakat sekitar   
            2.  Beasiswa
                PT. Sinar sosro gresik mencanangkan program beasiswa. Beasiswa diberikan kepada keluarga / anak dari karyawan sosro. Program beasiswa ini merupakan beasiswa pendidikan untuk tingkat SD, SMP, SMA/SMK dan perguruan tinggi.Program ini sudah berjalan sejak lama. 
            3.  Kegiatan sosial
                Kegiatan- kegiatan sosial yang diberikan oleh PT. Sinar sosro gresik antara lain :
            -   Qurban
    Setiap merayakan idul adha, PT. Sinar sosro gresik ikut berpatisipasi dengan melakukan kegiatan- kegiatan sosial yaitu, penyembelihan hewan Qurban dan menyerahkan beberapa hewan Qurban untuk masyarakat sekitar.
           4.  Penghargaan
               Untuk para karyawan yang menyumbangkan usahanya selama berpuluh-puluh tahun yaitu selama 10 tahun, 20 tahun,dan 30 tahun diberikan penghargaan yang berupa emas.
Selain kegiatan- kegiatan yang diselenggarakan oleh PT. Sinar sosro gresik, perusahaan Sosro mengadakan kegiatan- kegiatan pembangunan sosial lainnya, yaitu pembangunan kantin sekolah di 12 sekolah di Indonesia tahun 2008 dan tahun 2011 membentuk progaram sekolah sehat sosro.









0 komentar:

Posting Komentar