1. Komoditas
Perusahaan
Teh
Kata “tea” atau teh berasal dari bahasa Cina
“tay”, dan sejak lama dianggap sebagai obat. Teh berasal dari Cina sekitar
tahun 2700 Sebelum Masehi, kemungkinan disebabkan oleh kebutuhan memasak air
untuk minum karena alasan kesehatan. Jepang telah mulai mengembangkan penanaman
teh sekitar 800 Masehi dan Jepang merupakan satu-satunya negara yang
mengembangkan “tea ceremony” dengan menggunakan “green tea”
sebagai bagian dari tradisi sosial dan agama (Winarno, 1993).
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, yang
dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan
dari tanaman semak Camellia sinensis dengan
air panas (Anonymous, 2008). Produk teh Indonesia terdiri dari 2 macam yaitu teh
hitam dan teh hijau. Perbedaan kedua teh tersebut disebabkan oleh
perbedaan cara pengolahannya dan mesin peralatan yang digunakan. Pada proses
pengolahan teh hitam, memerlukan proses fermentasi (oksidasi enzymatis) selama
2-4 jam, sedangkan daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses
setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses
oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan
uap atau cara tradisional Tiongkok dengan disangrai di atas
wajan panas). (Anonymous, 2007).
Tanaman Teh semakin berkembang menjadi tanaman
perdagangan, maka jenis tanaman Teh juga berkembang menjadi beraneka ragam.
Keragaman ini adalah hasil dari penyilangan berbagai jenis tanaman Teh serta
pengaruh tanah dan iklim yang menghasilkan hasil panen yang berbeda hingga saat
ini, seluruh dunia kurang lebih terdapat 1.500 jenis Teh yang berasal dari 25
Negara yang berbeda. Jenis teh pada dasarnya hanya terdiri dari 3 kelompok
utama yaitu teh hitam,teh hijua dan teh olong.
Dan berikut teh yang digunakan dalam produksi teh perusahaan kami:
Dan berikut teh yang digunakan dalam produksi teh perusahaan kami:
1. Black Tea ( Teh Hitam )
Teh Hitam adalah jenis Teh yang dalam
pengolahannya, melalui proses fermentasi secara penuh. Air seduhannya berwarna
merah kekuning-kuningan, aromanya harum dan berasa kuat. Pada dasarnya,
pengolahan teh hitam melalui tahap-tahap proses, yaitu pengangkutan pucuk
segar, pelayuan, penggilingan dan sortasi basah, fermentasi, pengeringan,
sortasi kering, penyimpanan, serta pengemasan. ( Nazaruddin, 1993 )
2.
Green Tea ( Teh Hijau
Teh Hijau adalah jenis teh yang tidak
mengalami proses fermentasi akan tetapi mengalami proses pengeringan dan
penguapan daun yang sedikit lebih lama. Studi
terbaru yang dilakukan terhadap potensi teh adalah peranannya membantu
menurunkan berat badan. Para peneliti melakukan pengukuran 24 jam energi
expenditure pada subjek yang diberi kafein (50 mg), ekstrak teh hijau (50 mg
kafein dan 90 mg Epigalo katekin galat), serta placebo. Dari penelitian
tersebut, teh hijau diketahui mempunyai potensi sebagai thermogenensis sehingga
mampu meningkatkan pembakaran kalori dan lemak yang berimplikasi terhadap
penurunan berat badan. Polyfenol teh, menghambat aktivitas lipolisis dari
lipase gastrik dan lipase pankreas sehingga pencernaan lemak dihambat, dan
tidak dapat diserap oleh usus halus sehingga dikeluarkan bersama dengan feces (
Winarti,2010).
Dasar yang digunakan untuk menentukan kualitas teh hijau adalah :
- Warna teh kering : Hijau muda dan
hijau kehitaman
-
Aroma
: Wangi sampai kurang wangi, tidak apek
-
Seduhan
: Jernih,sedikit berwarna hijau atau kekuning-kuningan.
-
Rasa
: sedikit pahit dan lebih sepet dibanding teh hitam.(Nazaruddin,1993)
3. Teh
Oolong
Teh yang mengalami
proses oksidasi yang dihentikan di tengah – tengah antara teh hijau dan teh
hitam dan biasanya memakan waktu 2-3 hari. (Winarti, 2010). Dengan kata lain, Teh Oolong merupakan teh yang diproses
secara semi fermentasi (semi oksidasi enzimatis) karena hanya setengah
difermentasi, bagian tepi daunnya berwarna kemerahan sedang bagian tengah
daunnya tetap hijau. Rasa seduhan teh oolong lebih mirip dengan teh hijau,
namun warna dan aromanya kurang kuat dibandingkan teh hitam.
Menurut Setiawati dan Nasikun (1991),
beberapa zat yang terkandung dalam teh, dapat dilihat dalam Tabel 2.
Tabel
2.
Zat-zat
yang terkandung dalam daun teh
KOMPONEN
|
PERSENTASE (%)
|
Air
Bahan
Nitrogen
Theine
(cafein)
Minyak
eteris
Lemak,hijau
daun,dan lilin
Dekstrin
Tannin
Pektin
Serat
Abu
Jumlah total
|
9,5 %
24,50%
3,58%
0,68%
6,39%
6,44%
15,65%
16,02%
11,58%
5,65%
100%
|
Sumber:
Harler (1980)
Teh merupakan
function food mengingat khasiat dan potensi yang terkandung didalam teh dapat
meningkatkan kesehatan tubuh dan merupakan sumber zat gizi. Teh mengandung
sejenis antioksidan yang bernama katekhin. Pada daun teh segar, kadar katekhin
bisa mencapai 30 % dari berat teh kering.
Daun teh unggulan
mengandung senyawa bioaktif Polyfenol yang mengandung senyawa Flavonoid,
Tannin, Kafein dan Asam Fenalat juga mengandung vitamin B1, B2, C, E dan K
serta kaya mineral Fluor, Mangan, Kalsium, Potasium, dan Kalium. Senyawa
Katekhin yang berada dalam senyawa Flavonoid mengandung Epikatekin, Epikatekin
Galat, Epigalo Katekin, Epigalo Katekin Galat dan Quercetin.
Tabel 3. Komposisi
polyphenol teh hijau dan teh hitam
Komponen
|
Teh hijau (mg %)
|
Teh hitam (mg %)
|
Catechin
|
210
|
63
|
Flavonoles
|
14
|
21
|
Thearubigins
|
0
|
28
|
Underfined
|
266
|
273
|
Kafein
|
45
|
50
|
Sumber : International Symposium on health and tea,1998
Air
Air merupakan
komponen terbesar dalam minuman ringan, yaitu sekitar 86–92%. Air yang
digunakan harus mempunyai standar kualitas yang baik. Air yang baik untuk
pembotolan harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, bebas dari
mikroorganisme, dan memenuhi syarat-syarat tertentu. Air yang mengandung
bahan-bahan tersuspensi tidak mudah dikarbonasi, dan minuman yang dibuat dari
jenis air tersebut menjadi hambar. Secara ideal air yang diperlukan untuk
minuman ringan harus jernih, cerah, bebas dari warna, bau, rasa, dan bebas sama sekali dari bahan organik (Winarno, 1996).
Tidak semua air
digunakan untuk air minuman. Oleh karena itu sebelum digunakan, air perlu
diolah terlebih dahulu. Pengolahan yang umum dilakukan adalah klorinasi,
koagulasi, sedimentasi, penyaringan pasir, dan karbon aktif. Hal ini bertujuan
untuk mendapatkan air yang benar-benar murni dibanding dengan air yang biasa
digunakan. Diharapkan dengan cara ini akan didapatkan minuman dengan flavor
yang normal dan berkualitas tinggi (Belitz and
Grosch, 1999).
Gula
Gula pasir
biasanya berasal dari bit atau tebu yang dalam industri biasanya digunakan untuk
menyatakan sukrosa. Sukrosa adalah oligosakarida yang mempunyai peranan
penting dalam pengolahan makanan (Winarno, 1997).
Gula dalam
bentuk sukrosa, glukosa, gula invert biasa digunakan dalam berbagai teknik
pengawetan makanan karena daya larutnya yang tinggi dan kemampuan
mengurangi kesetimbangan relatif (ERH) yang baik serta daya ikat airnya
(Luthony, 1993).
Gula
digunakan sebagai pengawet dan lebih efektif bila dipakai dengan tujuan
menghambat pertumbuhan bakteri. Sebagai bahan pengawet, pengunaan gula pasir
minimal 3% atau 30 gram/kg bahan (Supardi, 1999).
Sukrosa atau
gula dikenal sebagai bubuk sweetener,
yaitu bahan pemanis yang biasanya digunakan dalam jumlah banyak. Sukrosa (C12
H22O 11) membentuk kristal keras anhydrous dalam bentuk monokotil, yang mempunyai sumbu
asimetris berbeda panjangnya, mempunyai densitas 1,609 g/cm2, berat
molekul 342, berat jenis 1,033 sampai 1,106. sukrosa mempunyai sifat sedikit higroskopis dan mudah larut dalam air,
semakin tinggi suhu, kelarutan semakin besar.Kristal sukrosa yang berhubungan
langsung dapat menyerap uap air sampai 1% dari
berat sukrosa. (Sudarmanto, 1991)
Gula pada
minuman teh berfungsi sebagai pengawet karena dapat menghambat pertumbuhan
bakteri serta sebagai pembentuk karakteristik dari jenis teh tertentu yang
sesuai, dimana proses sebelumnya dalam produksinya gula dibuat menjadi sirup
(rohdiana, 2006)
2.Penanganan Quality Control PT. Sinar
Sosro Gresik
Penanganan
Quality control di perusahaan ini dimulai dari bahan baku. Bahan baku terdiri
dari air, the dan gula. Air yang digunakan diolah sendiri oleh pabrik. Air yang
akan digunakan untuk proses produksi harus mempunyai kualitas yang bagus.
Sehingga dalam pengolahan air sumur dilakukan pengawasan di setiap proses
pengolahan air.Bahan baku air merupakan CCP terhadap bahan baku. Jika bahan
baku bagus maka produk akhir akan bagus pula, dan apabila bahan baku jelek maka
kualitas produk akan jelek.
Bahan Baku
lain seperti gula dan teh oleh QC bagian incoming dilakukan analisa terhadap
bahan-bahan tersebut. Apakah sesuai dengan persyaratan penerimaan bahan
perusahaan tersebut atau tidak. Jika bahan yang tidak sesuai standar lolos
dalam proses produksi maka dapat mempengaruhi kualitas produk.
Selama
proses produksi, produk senantiasa dipantau agar tidak terjadi titik kritis
yang fatal. Petugas field inspector setiap kali mengambil sample untuk di
analisa. Produk yang sudah dikemas dilakukan karantina untuk menguji ketahanan
produk sebelum di pasarkan.
Bahan baku
air maupun produk dilakukan pengawasan dengan menganalisa berdasarkan parameter
yang tersedia agar hasil analisa sesuai standar yang sudah ditentukan.
Penanganan
produk jadi meliputi produk karantina dan produk BS.Saat dilakukan karantina. Mutu
produk ditentukan oleh parameter uji mikrobiologi, panel test dan uji inkubasi.
Adapun secara
rinci bagian - bagian dari department QC adalah :
1.
QC
incoming Material
·
Memantau kualitas bahan baku dan bahan kemas pada
setiap kedatangannya.
·
Menganalisa bahan kemas dan juga bahan baku untuk
proses produksi
·
Melakukan penyetandaran atau kalibrasi alat.
2. QC mikrobiologi
·
Menganalisa
hasil inkubasi produk
·
Menganalisa
hasil inokulasi produk
3. QC analist
·
Menganalisa
produk untuk proses produksi
·
Menyetandartkan
produk
4.
QC
Field Inspector
·
Melakukan pengontrolan kualitas produk selama
proses.
·
Melakukan pengiriman produk ke gudang barang jadi.
·
Melakukan karantina produk.
·
Melakukan pengecekan produk sebelum di karantina.
3.Penanganan limbah Perusahaan tempat
PI
Perusahaan
sosro yang memproduksi di bidang minuman menghasilkan buangan atau hasil
samping berupa limbah. Limbah dihasilkan dari proses produksi maupun produk
reject (produk ditolak ). Di perusahaan ini, limbah yang dihasilkan terdiri
dari limbah padat, cair dan gas.
Limbah Padat
Limbah padat perusahaan dihasilkan dari proses produksi
yaitu ampas teh. Selain dari itu, limbah dari kemasan produk seperti botol PET,
dan paper juga dihasilkan dari proses pemusnahan produk reject.
Penanganan limbah padat yang berupa ampas teh, oleh
perusahaan dimanfaatkan untuk pupuk tanaman perusahaan.
Penanganan limbah padat yang berupa kemasan ( botol PET,
paper dan karton ), perusahaan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mendaur
ulang kemasan tersebut.
Limbah Cair
Limbah cair merupakan limbah terbanyak yang dihasilkan oleh
perusahaan. Terutama berasal dari proses produksi. Limbah cair ini ditangani
langsung oleh perusahaan dengan memanfaatkan bak unit pengolahan limbah ( UPL
). Dimana merupakan suatu unit yang terdiri dari bak-bak dan proses yang
berfungsi mengolah limbah agar tidak mencemari lingkungan.
Adapun bagian-bagian UPL dan fungsinya adalah sebagai
berikut :
Instalasi penanganan limbah air meliputi :
1. Bak Equalisasi I dan Equalisasi II, untuk menstabilkan
aliran limbah yang akan
dimasukkan ke dalam instalasi penanganan limbah
2. Main Pump, untuk memompa limbah ke dalam instalasi
pengolahan limbah
3. Bak Aerator I dan Aerator II,untuk tempat fermentasi
bakteri Aerob / lumpur aktif
dengan supplay oksigen dari Blower
4. Bak Clarifier I dan Clarifier II,untuk memisahkan antara
bakteri yang sudah
terbentuk lumpur dengan cairan yang sudah difermentasikan
5. Scrapper I dan Scrapper II, untuk mengumpulkan bakteri
lumpur aktif menuju pipa
penghisapan pada bak Clarifier
6. Tangki Nutrient, sebagai penampung dan pelarut Urea
maupun TSP serta
mengalirkannya kedalam bak Aerator
7. Devider I dan Devider II, sebagai pengatur seberapa
banyak lumpur aktif yang
harus dikembalikan ke Aerator dan seberapa banyak yang harus
dibuang
8. Spray Pump, untuk memecahkan busa yang terbentuk pada
permukaan bak Aerator
9. Sludge Pump, untuk mengembalikan lumpur aktif dari bak
Clarifier ke dalam bak
Aerator
10. Blower, untuk memompakan udara ke dalam bak Aerator yang
berisi limbah guna
pemenuhan kebutuhan oksigen dalam
proses fermentasi bakteri Aerob
Limbah yang akan diolah masuk ke dalam bak UPL. Limbah
distabilkan dalam bak equalisasi dan dialirkan ke bak aerasi 1. Aerasi ini
sebagai tempat pengolahan limbah yang dilakukan fermentasi oleh bakteri.Setelah
diolah limbah dialirkan ke bak clarifier untuk dipisahkan antara selat aktif
dengan cairan.Selat aktif akan dikembalikan ke aerasi 1 melalui bak defider dan
cairan akan diolah ke bak aerasi 2 dan clarifier 2 dengan proses yang
sama.Cairan limbah yang sudah diolah dialirkan ke bak indicator untuk
mengetahui apakah air limbah berbahaya atau tidak.Indikator yang digunakan
adalah ikan.Jika aman, ikan akan hidup dan apabila tidak aman ikan akan mati.
Apabila air limbah aman maka bias diolah lagi atau dibuang ke saluran akhir (
sungai ).
Limbah Gas
Limbah gas dihasilkan dari proses produksi yang didalamnya
terdapat proses pembakaran. Hasil buangan gas atau asap dari perusahaan ini
tidak berbahaya karena bahan bakar yang digunakan tidak menimbulkan bahaya dan
terbilang sederhana dibanding dengan yang menggunakan bahan bakar batu bara.
Biasanya hasil buangan berupa asap dari pemanasan boiler dan pembakaran lain misal
dari asap forklift. Penanganan limbah gas tidak dilakukan secara khusus hanya
dibuatkan cerobong asap untuk limbah gas hasil produksi.
4.Sistem pemasaran produk perusahaan
tempat PI
Dalam
pengembangan bisnisnya, PT. SINAR SOSRO telah mendistribusikan produknya ke
seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan,
serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor
penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol kosong (returnable glass bottle).
Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi
memiliki tiga tingkat :
(1) Agen /
Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
(2) Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen
(3) Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister
Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP).
·
DA
tidak hanya menunggu pembeli dating ke tempatnya, tapi juga mendistribusikan
produk hingga tingkat pengecer.
·
DP hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya.
·
Adapun untuk level pengecer, Sinar Sosro
menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu
: kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL),
supermarket, hotel dan tempat hiburan, institusi (koperasi), dan end user.
Selain itu, produk
PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor
produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia,
dan Amerika. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat
mengakar.
5.Produk Hasil Olah & Sasaran
Pemakai lokal/import/export perusahaan tempat PI
PT. Sinar sosro
berkonsentrasi pada minuman teh dalam kemasan. Perusahaan induk ini mempunyai
beberapa pabrik, salah satunya adalah pabrik Gresik. Setiap pabrik mengolah
jenis produk yang berbeda- beda. Untuk pabrik yang berada di Gresik, produk
yang dihasilkan yaitu teh botol sosro kemasan tetra, fruit tea genggam dan
fruit tea PET.
1. Teh botol
kemasan tetra
Teh ini dikomposisikan sama dengan teh botol sosro, hanya
saja ada modifikasi kemsannya. Kemasannya tidak menggunakan botol kaca, tetapi
menggunakan kemasan tetra( tetrapack)
2. Fruit tea
genggam
Fruit tea genggam adalah produk minuman teh rasa. Variasi
rasa meliputi rasa apel, blackcurrant, jambu biji,dsb.Produk ini merupakan
pelopor minuman yang diorientasikan untuk kalangan muda.
3. Fruit tea PET
Fruit tea PET adalah produk fruit tea yang dikemas menggunakan
kemasan botol plastik PET. Produk ini juga dikemas dengan berbagai rasa.
Distribusi
Sosro, khususnya untuk produk andalannya Teh Botol Sosro, tergolong unik,
karena tidak berfokus di satu tempat tapi merambah ke semua kalangan baik tua,
muda, menengah-atas maupun menengah-bawah. Tidak heran dengan mudahnya di
mana-mana dapat ditemukan produk ini. Di kaki lima, warung makan, warteg, nasi
padang, restoran, bahkan sekarang McD, kantin / kafe, lokasi makan (resto),
street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan,
institusi (koperasi), dan end user.
Selain itu, produk
PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor
produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika,
Australia, dan Amerika.
6.HRD & Standar Pegawai perusahaan
tempat PI
Bagian perusahaan
yang bertanggung jawab mengenai koordinasi dan pengawasan terhadap para pegawai
maupun karyawan pabrik dan kegiatan yang bersifat umum adalah bagian personalia
dan umum.
Manager Personalia
dan Umum, bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang
berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke luar
maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya bagian personalia dan umum adalah sebagai
berikut:
a. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.
b. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada
masing-masing departemen.
c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan
perusahaan.
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari
kepala-kepala bagian.
e. Mengerjakan administrasi kepegawaian.
Bagian personalia
juga disebut dengan HRD ( Humans Relation Development ) yaitu berhubungan
dengan pengembangan sumber daya manusia atau karyawan.
Jumlah karyawan PT.
Sinar Sosro Gresik sampai saat ini berjumlah 207,dan sebagian besar terdiri
dari karyawan laki-laki.
Jam kerja dalam setiap minggunya adalah 6 hari jam kerja.
Dengan jam kerja 8 jam per hari.
PT. Sinar sosro
gresik tidak menggunakan sistem Outsourching, tetapi masih berlaku model
karyawan tetap.Prosedur pengangkatan pegawai meliputi kegiatan berikut :
1. Karyawan yang telah lolos tes penerimaan kerja wajib
melaksanakan training atau pelatihan selama 6 bulan
2. Setelah dilakukan Training karyawan, selanjutnya diangkat
sebagai karyawan tetap.
7.Pola kerjasama dan anak binaan usaha
dari perusahaan tempat PI
PT. Sinar Sosro
melakukan beberapa kerjasama dengan konsumen dan organisasi lain yaitu :
Tahun 2008 mengadakan program renovasi
kantin sekolah di 12 sekolah seluruh indonesia
Tahun 2011
bekerjasama dengan kemdiknas, BPOM dan yayasan sukma media group membentuk
program Sekolah Sehat Sosro di 12 sekolah untuk periode 2011
PT SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung dibawah
perusahaan induk (holding company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA (Grup
Rekso). Bahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO disuplai oleh PT.
GUNUNG SLAMAT, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN
selaku sister company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
·
Perkebunan
Teh Gunung Rosa di Cianjur
·
Perkebunan
Teh Gunung Manik di Cianjur
·
Perkebunan
Teh Gunung Cempaka di Cianjur
·
Perkebunan
Teh Gunung Satria di Garut
·
Perkebunan
Teh Daerah Neglasari di Garut
·
Perkebunan
Teh Daerah Cukul di Pangalengan
·
Perkebunan
Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh
dua perusahaan :
PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum
Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah The botol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy
Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus,Country Choice dan Air Minum Prim-A.
Perusahaan ini memiliki 10 pabrik yaitu :
1. Pabrik Medan
2. Pabrik
Palembang
3. Pabrik Pandeglang
4. Pabrik Cakung
5. Pabrik Tambun
6. Pabrik
Cibitung
7. Pabrik Ungaran
8. Pabrik
Mojokerto
9. Pabrik Bali
10. Pabrik Gresik
PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering
Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci,
Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko.
8.Kepedulian terhadap lingkungan
sekitar Perusahaan tempat PI
PT. Sinar
sosro telah lama dikenal oleh masyarakat indonesia akan produk minuman teh yang
praktis sejak dulu. Kepeduliannya terhadap masyarakat terutama masyarakat
lingkungan sekitar pabrik sangat ditonjolkan. Baik dalam masalah pendidikan,
kesejahteraan pegawai maupun sosial. PT. Sinar sosro gresik dibawah perusahaan
Rekso Grup selama bertahun-tahun memberikan bentuk- bentuk kepedulian sosial
lingkungan seperti rekruitmen karyawan dari lingkungan sekitar, beasiswa
pendidikan kepada anak pekerja dan kegiatan sosial- sosial lainnya
1. Rekruitmen
Kepedulian Sosro berawal dari
pengentasan pengangguran di lingkungan
sekitar melalui perekrutan pekerja dari masyarakat sekitar
2. Beasiswa
PT.
Sinar sosro gresik mencanangkan program beasiswa. Beasiswa diberikan kepada
keluarga / anak dari karyawan sosro. Program beasiswa ini merupakan beasiswa
pendidikan untuk tingkat SD, SMP, SMA/SMK dan perguruan tinggi.Program ini
sudah berjalan sejak lama.
3. Kegiatan sosial
Kegiatan- kegiatan sosial yang diberikan oleh PT. Sinar sosro gresik
antara lain :
- Qurban
Setiap merayakan
idul adha, PT. Sinar sosro gresik ikut berpatisipasi dengan melakukan kegiatan-
kegiatan sosial yaitu, penyembelihan hewan Qurban dan menyerahkan beberapa
hewan Qurban untuk masyarakat sekitar.
4. Penghargaan
Untuk
para karyawan yang menyumbangkan usahanya selama berpuluh-puluh tahun yaitu
selama 10 tahun, 20 tahun,dan 30 tahun diberikan penghargaan yang berupa emas.
Selain kegiatan- kegiatan yang diselenggarakan oleh PT.
Sinar sosro gresik, perusahaan Sosro mengadakan kegiatan- kegiatan pembangunan
sosial lainnya, yaitu pembangunan kantin sekolah di 12 sekolah di Indonesia
tahun 2008 dan tahun 2011 membentuk progaram sekolah sehat sosro.
0 komentar:
Posting Komentar